Jakarta, AIK News,Mata pelajaran matematika adalah salah satu yang menjadi perhatian utama dan dalam kenyataannya, matematika masih merupakan pembelajaran yang sulit dipelajari oleh siswa bahkan merupakan pelajaran yang menakutkan bagi sebagian besar siswa. Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi, aksioma, dan dalil yang dapat dibuktikan kebenarannya.
“Matematika merupakan bahasa universal dari ilmu pengetahuan, maka seringkali dikaitkan dengan bidang-bidang lain seperti pariwisata, ekonomi, kedokteran dan masih banyak lainnya. Karenanya matematika merupakan bilangan yang selalu melekat pada kehidupan sehari-hari” Tutur Ismah 0pemateri pada kajian komunitas Aisyiyah 09/07/2021)
Allah telah mendeskripsikannya dalam Al-Qur’an karena Ia adalah kitab suci yang berkaitan erat dengan angka-angka penciptaan dan kehidupan alam semesta. Kehidupan tercipta dengan tertata rapih penuh dengan perhitungan terbentuk dengan hitungan yang sangat tepat jauh dari kekeliruan. Allah swt berfirman:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (Q.S Ali-Imran ayat 190-191)
Dalam pandangan Al-Qur’an tidak ada peristiwa yang kebetulan, muncul matahari pada siang hari, muncul bulan pada malam hari adanya bintang-bintang semua itu tidak ada yang kebetulan.
“Pembuktian Al-Qur’an dalam matematika didalamnya terdapat angka, angka merupakan ruh dari matematika. Matematika bukan ciptaan manusia yang berintelegensi tinggi seperti Euclid Phytagoras, Archimendes, Al-Khawarijmi, galileo ataupun Stephen Hawking mereka semua bukan yang menciptakan tetapi mereka semua yang menemukan aturan-aturan yang tersirat di alam semesta dalam bentuk matematika” Kata Ismah
“Dengan mencari presentase jumlah kata Bahr (lautan) didalam Al-Qur’an terhadap total jumlah kata bahr dan barr kita mendapatkan (32/450)x100%= 71.111111111111%. dengan mencari presentase barr (daratan) terhadap total jumlah kata bahr dan barr kita dapatkan (13/450×100%= 28.88888888888%. kita akan mendapatkan bahwa Allah swt dalam Al-Qur’an 14 abad yang lalu menyatakan bahwa presentase air di bumi adalah 71.111111111111%. dan presentase daratan adalah 28.88888888888%. dan ini adalah rasio ril dari air dan daratan yang ada dibumi ini.” Perhitungan Isma dalam pengajian komunitas Aisyiyah.
Hubungan dalam materi matematika dengan islam seperti nilai phi dengan tawaf di Ka’bah. Didalam rumus luas atau keliling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang disebut phi yang besarnya 22/7. Angka 22 dan 7 mempunyai kolerasi dengan ibadah haji dan rukun tawaf. Surah yang artinya haji adalah surat ke 22 yaitu Al-Hajj. Tawaf membentuk lingkaran sebanyak 7 kali.
Al-Qur’an merupakan sebuah kitab yang berisikan ilmu pengetahuan baik tentang agama maupun keduniaan. Seiring perubahan zaman, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam berbagai bidang baik duniawi maupun agama, salah satunya matematika.
Untuk lebiih lengkapnya silahkan saksikan di Youtube Aikumj channel:
Jangan Lupa Like, Comen, Subscribe and Share
Penulis: Khoiriyah Safitri – Staf LPP AIK UMJ